مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Sekaligus Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi kabar bahwa banyak dari umat beliau yang puasanya tidak mendapatkan pahala sama sekali kecuali lapar dan dahaga, seperti sabda Nabi :
رُبَّ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga.” (HR Ibnu Majah dan Nasa’i)
Berikut adalah tiga hal yang dapat menggugurkan pahala puasa :
- Melakukan perbuatan dosa yang dapat menggugurkan pahala puasa seperti menggunjing orang lain, melakukan adu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan berbuat sumpah palsu. Hal ini sebagaimana telah disabdakan oleh Nabi Muhammad saw. dalam hadits berikut:
Artinya; “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).
- Berpuasa tapi dengan tujuan ingin mendapat pujian dari orang lain (riya) atau ibadah puasa yang dilakukan dirinya merasa lebih baik dari puasa yang dilakukan orang lain. Selain bisa menggugurkan pahala puasa, sifat riya juga tergolong dalam perbuatan syirik. Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa namun ia riya, maka dia telah berbuat syirik.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Thabrani)
- Berbuka puasa dengan mengkonsumsi makanan haram. Orang yang berpuasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari bisa menjadi gugur pahalanya dengan sebab berbuka puasa dengan makanan haram seperti makanan hasil curian atau sesuatu yang dihukumi najis dalam islam
Penulis; Ust. M. Abdul Ghofur, M.Pd (Khodim MHM-PPHM Pusat)